KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
Menurut R. H. Dave (dalam Hawes, HWR. 1975; 93-106) mengemukakan duapuluh karakteristik pendidikan sepanjang hayat, sebagai berikut :
- Konsep mendasar Pendidikan sepanjang hayat (kehidupan, sepanjang hayat, pendidikan).
- Pendidikan merupakan sepanjang hayat.
- Pendidikan bukan hanya orang dewasa saja, tetapi semua tingkatan, TK, SD, SLTP, SLTA, PT dan lainnya.
- Pendidikan sepanjang hayat meliputi pola formal dan non formal.
- Rumah berperan penting dalam pendidikan sepanjang hayat.
- Masyarakat bagian penting Pendidikan sepanjang hayat, dri mulai anak berinteraksi dalam masyarakat sampai kehidupan umum.
- Lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, dan pusat pelatihan sebagai bagian penting untuk perantara pendidikan sepanjang hayat.
- Pendidikan Sepanjang Hayat berkelanjutan dan berartikulasi melalui dimensi longitudinal.
- Pendidikan sepanjang hayat berintegrasi pada dimensi horisontal dan mendalam pada setiap tingkat kehidupan.
- Pendidikan sepanjang hayat bersifat umum dan demokratis.
- Pendidikan sepanjang hayat fleksibel dan beraneka isis, teknik, adat belajar, dan waktu belajarnya.
- Tujuan pokok pendidikan sepanjang hayat menjaga dan meningkatkan kualitas hidup.
- Syarat pendidikan sepanjang hayat yaitu kesempatan, motivasi, dan kemampuan belajar
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
TUJUAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Luar Sekolah,Menurut Marzuki (2010), tujuan pendidikan luar sekolah adalah supaya individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan alamnya dapat seca
CIRI-CIRI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Pendidikan luar sekolah lebih kepada praktisi agar warga belajar mampu menerapkan dalam pekerjaannya, tidak memandang usia, tidak di bagi atas jenjang, waktu penyampaian yang singkat ka
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan di luar sistem formal, tidak terikat jenjang dan struktur persekolahan dengan memberikan layanan kepada sasaran di
SATUAN DAN PROGRAM PLS
Kemajuan bidang PLS di Indonesia salah satunya ditandai oleh tercantumnya satuan dan program PLS di dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003. Di pasal 26 ayat 4 undang-undang tersebut disebu
TIPE PLS
Boyle (1981) membedakan program PLS dari segi perencanaannya kedalam tiga tipe, yaitu (a) developmental, (b) institutional, dan (c) informational. Program devel
WARGA BELAJAR DI PLS
Untuk menjadi peserta didik PLS pada dasarnya tidak ada persyaratan yang ketat. Siapa pun yang sadar bahwa dirinya butuh belajar tentang sesuatu hal agar dapat melaksanakan tugasny
PRINSIP PLS
Prinsip dasar pertama kegiatan PLS adalah Lifelong Learning (belajar sepanjang hayat). Prinsip ini sebetulnya merupakan pokok pikiran yang sesuai dengan hakikat, realitas, dan
RUANG LINGKUP PLS
Untuk mengetahui ruang lingkup PLS perlu dilihat terlebih dahulu ruang lingkup pendidikan. Bapak pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantoro, dalam andil perjuangannya untuk kemerdekaa
PKBM TERDEKAT
Bagi Warga Negara Indonesia yang karena sesuatu hal harus berhenti melanjutkan pendidikan pada tingkat dasar, dan belum/tidak tertampung di sekolah-sekolah formal karena faktor usia ata
KOMPONEN PKBM
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, Komponen PKBM terdiri dari: a. Komunitas binaan Setiap PKBM memiliki komunitas yang menjadi tujuan atau sasaran pengembangannya. Komuni