PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DAN FUNGSI DI DALAMNYA
Jika Homeschooling cenderung lebih mudah kita temukan di kota-kota besar saja, sebaliknya penyelenggaraan sekolah PKBM hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di daerah-daerah pelosok, semata-mata agar semua orang mendapatkan kesempatan belajar dan memiliki ijazah resmi maupun sertifikat berdasarkan kompetensi masing-masing.
Adapun fungsi dari sekolah PKBM ini, antara lain:
- Sebagai tempat terjadinya pertukaran berbagai informasi bermanfaat dari sekumpulan orang-orang yang bergabung di dalamnya. Bentuk informasi tersebut bisa berupa pengalaman antar peserta didik, keterampilan, pengetahuan, dan lain sebagainya. Dengan demikian akan terbentuk yang namanya learning exchange atau tukar belajar. Di situlah salah satu letak serunya belajar di PKBM. Learning exchange memungkinkan semua orang yang terlibat dalam kegiatan PKBM tersebut menunjukkan partisipasi mereka secara maksimal. Jadi jangan heran jika selama proses pembelajaran, peserta didik bisa sewaktu-waktu menjadi guru untuk peserta didik lainnya.
- Sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran (learning society) di luar sekolah formal. Bila umumnya homeschooling dilakukan di rumah, tidak demikian halnya dengan sekolah PKBM. Karena sistem pembelajaran PKBM ini berkelompok, maka sebuah tempat akan difungsikan sebagai kelas pertemuan. Tak mesti berbentuk gedung sekolah, kelasnya bisa dibuat di balai desa, galeri, bengkel, aula, dan sebagainya. Di tempat itulah nantinya masyarakat mengenap pendidikan; menyerap berbagai macam ilmu pengetahuan dan aneka keterampilan fungsional sesuai dengan kebutuhan, ketertarikan (minat) dan bakat masing-masing.
- Sebagai sentra berkumpulnya seluruh komponen masyarakat sesuai dengan prinsip learning society. Dalam sistem pembelajaran PKBM, kita bukan hanya bertemu dengan guru dari lembaga penyelenggara saja, melainkan tokoh-tokoh masyarakat yang punya kepedulian besar terhadap dunia pendidikan, lembaga pemerintah dan swasta, LSM, Ormas, dan sebagainya. Fungsi pertemuan tersebut tak lain untuk membuka keran informasi sederas-derasnya agar pengetahuan peserta didik menjadi lebih luas lagi.
- Sebagai sentra literasi masyarakat. Tak ubahnya sekolah, PKBM hendaknya menjadi bank informasi bagi masyarakat setempat. Memuat beraneka macam informasi seputar ilmu pengetahuan dan keterampilan. Dari tempat ini, literasi masyarakat akan terbentuk. Literasi tak melulu soal referensi atau kemampuan membaca seseorang, tapi juga daya menyimak, menyerap, serta mengolah informasi yang diterimanya dari berbagai arah. Sekalipun PKBM merupakan metode pembelajaran informal, namun rangkaian kegiatannya kompleks meliputi penelitian, pengkajian, hingga pengembangan model.
- Sebagai pusat penelitian dan pengkajian masyarakat. Selain berfungsi sebagai wadah belajar masyarakat, PKBM juga berguna sebagai tempat menggali, mengkaji , dan menelaah hal-hal yang berkenaan dengan problematika di bidang pendidikan, minat belajar, keterampilan atau program-program yang selaras dengan asas dan tujuan PKBM itu sendiri.
Begitu kompleks fungsi PKBM, maka tak selayaknya kegiatan pembelajaran seperti ini kita pandang sebelah mata. Sukses atau tidaknya seorang peserta didik dalam menuntut ilmu tidak ditentukan dimana dia belajar, melainkan bagaimana keseriusan dia mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
TUJUAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Luar Sekolah,Menurut Marzuki (2010), tujuan pendidikan luar sekolah adalah supaya individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan alamnya dapat seca
CIRI-CIRI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Pendidikan luar sekolah lebih kepada praktisi agar warga belajar mampu menerapkan dalam pekerjaannya, tidak memandang usia, tidak di bagi atas jenjang, waktu penyampaian yang singkat ka
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan di luar sistem formal, tidak terikat jenjang dan struktur persekolahan dengan memberikan layanan kepada sasaran di
SATUAN DAN PROGRAM PLS
Kemajuan bidang PLS di Indonesia salah satunya ditandai oleh tercantumnya satuan dan program PLS di dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003. Di pasal 26 ayat 4 undang-undang tersebut disebu
TIPE PLS
Boyle (1981) membedakan program PLS dari segi perencanaannya kedalam tiga tipe, yaitu (a) developmental, (b) institutional, dan (c) informational. Program devel
WARGA BELAJAR DI PLS
Untuk menjadi peserta didik PLS pada dasarnya tidak ada persyaratan yang ketat. Siapa pun yang sadar bahwa dirinya butuh belajar tentang sesuatu hal agar dapat melaksanakan tugasny
PRINSIP PLS
Prinsip dasar pertama kegiatan PLS adalah Lifelong Learning (belajar sepanjang hayat). Prinsip ini sebetulnya merupakan pokok pikiran yang sesuai dengan hakikat, realitas, dan
RUANG LINGKUP PLS
Untuk mengetahui ruang lingkup PLS perlu dilihat terlebih dahulu ruang lingkup pendidikan. Bapak pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantoro, dalam andil perjuangannya untuk kemerdekaa
PKBM TERDEKAT
Bagi Warga Negara Indonesia yang karena sesuatu hal harus berhenti melanjutkan pendidikan pada tingkat dasar, dan belum/tidak tertampung di sekolah-sekolah formal karena faktor usia ata
KOMPONEN PKBM
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, Komponen PKBM terdiri dari: a. Komunitas binaan Setiap PKBM memiliki komunitas yang menjadi tujuan atau sasaran pengembangannya. Komuni