MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
1. PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia saat ini sudah semakin berkembang, hal tersebut tentunya dibutuhkan pengelolaan yang baik sehingga kualitas pendidikan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan kembali. Pengelolaan yang dimaksudkan melalui sebuah perencanaan yang baik,
melakukan sesuatu sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi tumpang-tindih penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan pendidikan tersebut lebih dikenal dengan istilah manajemen pendidikan, dalam pelaksanaan manajemen pendidikan sudah mencakup segala hal yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan itu sendiri karena dalam manajemen terdapat beberapa fungsi utama yaitu fungsi perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing), aktualisasi atau implementasi (actuating), dan fungsi pengawasan serta evaluasi (evaluating).
Pendidikan yang baik akan tercipta jika perencanaan dilakukan dengan cara yang baik dan optimal, karena sebuah proses akan berjalan dengan sempurna atau setidaknya meminimalisir kesalahan jika perencanaan yang dibuat sudah memberikan gambaran yang jelas tentang sesuatu yang akan terjadi. Aspek lainnya yaitu pengorganisasian dimaksudkan bahwa hal-hal yang telah direncanakan dengan baik akan diklasifikasikan sesuai dengan tugas pokok dan fungs masing-masing sehingga pelaksanaan tugas akan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh setiap orang. Hal ini bertujuan untuk memenuhi “the right man in the right place”. Jika kedua hal utama tersebut telah dilakukan kemudian fungsi manajemen ketiga akan berperan yaitu implementasi dari perencanaan yang telah disusun. Setiap implementasi program harus selalu dimonitor atau diawasi sehingga pada tahap evaluasi dapat memberikan gambaran yang nyata terhadap segala sesuatu mengenai objek pendidikan.
Secara umum, manajemen pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan proses pendidikan yang lebih baik, sehingga hasil yang diperoleh pun menjadi lebih optimal. Meskipun ilmu manajemen awalnya bukan berasal dari pendidikan namun berkembang sehingga tercipta sebuah manajemen pendidikan yang khusus mengelola tentang pendidikan secara umum dan utuh.
Berdasarkan deskripsi tersebut sudah sepatutnya manajemen pendidikan dilihat atau ditinjau dari perspektif filosofi sehingga dapat diketahui awal dari perkembangan manajemen pendidikan itu sendiri. Akhirnya dengan penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan penjelasan yang nyata mengenai pandangan filsafat terhadap manajemen pendidikan yang sedang berkembang di indonesia khususnya.
Adapun yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini adalah mendefinisikan filsafat secara umum, mendefinisikan dan menjabarkan hal-hal yang berhubungan dengan manajemen pendidikan, serta perspektif filsafat mengenai manajemen pendidikan.
2. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Konsep dasar dari manajemen pendidikan ialah terdapat definisi mengenai manajemen dan tentang pendidikan, jadi sebelum membahas mengenai manajemen pendidikan, sebaiknya dibahas terlebih dahulu mengenai manajemen.
Manajemen berasal dari kata “manus” yang berarti “tangan”, berarti menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada. Secara teoritis, setiap ahli memberikan pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah memberi arti universal yang dapat diterima semua orang. Namun demikian dari pemikiran-pemikiran ahli tentang defenisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses mendayagunakan orang dan sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Berikut ini merupakan defenisi manajemen dari beberapa ahli:
- Menurut Syamsi (1985:10) “Manajemen adalah seluruh kegiatan dalam setiap usaha kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok atau lebih orang-orang secara bersama-sama dan simultan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
- Menurut Soepardi (1988:7) “ Manajemen adalah keseluruhan proses kegiatan-kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok atau lebih secara bersama-sama dan simultan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain dengan kata lain bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
- Siagian dalam buku Filsafat Manajemen, management dapat didefinisikan sebagai “kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain”.
- Arifin Abdulrachman dalam buku Kerangka Pokok-Pokok Management, management dapat diartikan :
à kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas;
b proses, yakni kegiatan dalam rentetan urutan- urutan;
c insitut/ orang – orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan
- ) Sondang P. Siagian (1985;2) mengatakan bahwa manajemen adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- Menurut Boone dan Kurtz (1984:4) “Management is the use of people and other resources to accomplish objective”.
Berbagai macam definisi yang telah disampaikan oleh ahli tersebut pada prinsipnya memiliki kesamaan yang cukup identik, karena pembahasan ahli mengenai manajemen terdapat pada pokok-poko tertentu diantaranya mengenai seni untuk mengelola sesuatu sesuai yang diharapkan, sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem manajemen. Jadi, saya menyimpulkan bahwa manajemen adalah sebuah seni untuk mempengaruhi orang lain sehingga mau dan mampu melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinstruksikan sehingga tujuan yang ingin dicapai terpenuhi dengan cara sistematis, diawali dengan perencanaan yang baik hingga terjadi pengawasan dan evaluasi dari hal-hal yang telah dilakukan tersebut.
Definisi pendidikan dapat dilihat secara umum maupun khusus, beberapa pendapat ahli mengenai pendidikan adalah sebagai berikut:
- John Dewey, merupakan penganut aliran filsafat pragmatisme. Seorang pragmatis berpendapat bahwa suatu pengetahuan itu benar apabila pengetahuan itu berguna dalam memecahkan masalah kehidupan. Jadi mengandung nilai praktis. Pendidikan memiliki 2 aspek yakni aspek psikologis dan aspek sosiologis. Aspek psikologis artinya tiap anak mempunyai daya atau potensi yang harus dikembangkan. Aspek sosiologis adalah bahwa perkembangan daya atau potensi itu diarahkan agar bremanfaat dalam kehidupan sosial.
- John Locke (1632-1704), ia seorang tabib yang ahli filsafat dan ahli ilmu jiwa. Tentang masalah pendidikan Locke berpendapat bahwa pendidikan itu berkuasa bahkan maha kuasa. Ia tidak percaya adanya pembawaan (bakat). Tujuan pendidikan menurut dia adalah membetuk seseorang kasatria (gentleman) yang saleh dan berguna bagi hidup bersama dalam masyarakat. Sebagai seorang tabib (dokter) ia menekankan pentingnya pendidikan jasmani. Locke juga adalah seorang deist (De=Deus=Tuhan). Tetapi ia tidak mau menerima ajaran agama yang dogmatis (kaku, beku, lugu). Baginya agama adalah akal budi. Oleh karenat itu ia memperhatikan pendidikan kesusilaan. Manusia harus mampu munguasai diri sendiri dan memiliki harga
- Menurut J. Langeveld ; "Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing yang belum kepada kedewasaan.
- UU Nomor 20 tahun 2003,”Pengertian Pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.
Pendidikan dalam perspektif filsafat memiliki definisi yang berbeda sesuai dengan aliran filsafat itu sendiri, akan tetapi secara umum dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang diharapkan dapat membantu memperbaiki kualitas diri sehingga terjadi peningkatan harga diri dan mampu memberikan kenyamanan yang mungkin tidak diperoleh oleh orang-orang yang tidak berpendidikan.
Manajemen pendidikan secara sederhana didefinisikan sebagai suatu cara pengelolaan sumberdaya pendidikan meliputi segala aspek yang berhubungan dengan pendidikan. Pengelolaan bertujuan untuk peningkatan kualitas pendidikan serta pencapaian pendidikan itu sendiri. Akan tetapi terdapat beberapa definisi yang diberikan oleh ahli mengenai manajemen pendidikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Syarif (1976:7) “segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.
- Sutisna (1979:2-3) Manajemen pendidikan adalah keseluruhan (proses) yang membuat sumber-sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama. Ia mengerjakan fungsi fungsinya dengan jalan mempengaruhi perbuatan orang-orang. Proses ini meliputi perencanaan, organisasi, koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan dan pelayanan dari segala sessuatu mengenai urusan sekolah yang langsung berhubungan dengan pendidikan sekolah seperti kurikulum, guru, murid, metode-metode, alat-alat pelajaran, dan bimbingan. Juga soal-soal tentang tanah dan bangunan sekolah, perlengkapan, pembekalan, dan pembiayaan yang diperlukan penyelenggaraan pendidikan termasuk didalamnya.
- Made Pidarta, (2000). Manajemen Pendidikan diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
- Engkoswara (2001:2). Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama.
- Sagala (2005:27) mengemukakan bahwa Manajemen pendidikan adalah penerapan ilmu Manajemen dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan Manajemen dalam pembinaan, pengembangan, dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan. Manajemen pendidikan adalah aplikasi prinsip, konsep dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
- Tilaar (2006:4) manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan yang mengimplementasikan perencanaan atau rencana pendidikan.
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen pendidikan adalah segala usaha bersama mulai dari perencanaan, pengorganisassian, pelaksanaan, dan pengevaluasian dalam hal mendayagunakan semua sumber daya yang ada secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan yaitu tujuan pendidikan.
Jadi “Manajemen pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”
3. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan kata aslinya, yang diambil dari bahasa Yunani Φιλοσοφία (philosophia). Arti harfiahnya adalah seorang "pencinta kebijaksanaan" atau "ilmu".
Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa terdapat beberapa aliran filsafat mengenai pemahaman tentang pendidikan, sehingga definisi yang diberikan oleh filusuf itu pun akan sesuai dengan aliran yang dianutnya.
4. MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
Manajemen pendidikan seperti yang telah diuraikan pada halaman sebelumnya erat kaitannya dengan filsafat, karena filsafat merupakan awal dari setiap ilmu pengetahuan yang saat ini berkembang.
Contoh beberapa masalah pendidikan yang memerlukan analisis filsafat dalam memahami dan memecahkan, antara lain :
- tentang apakah hakikat pendidikan itu
- siapakah hakekatnya yang bertanggung jawab atas pendidikan itu, dan dimana tanggung jawab tersebut. Bagaimana hubungan tanggung jawab antara keluarga, masyarakat dan sekolah terhadap pendidikan dan bagai mana tanggung jawab pendidikan tersebut setelah manusia dewasa dan sebagainya untuk memecahkan masalah-masalah tersebut maka timbullah beberapa teori manajemen pendidikan, diantaranya:
- Teori klasik
Asumsi teori klasik : bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang di harapkan.
- Teori neo-klasik
Teori ini timbul sebagian karena terdapat kelemahan dengan teori klasik.
Asumsi teori Neo-klasik: Manusia itu adalah mahluk dengan mengaktualisasikan dirinya.
- Teori modern
Pendekatan modern berdasarkan hal yang sifatnya situasional. artinya orang menyesuaikan diri dengan situasi dihadapi dan mengambil keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan.
Asumsi teori modern: manusia itu berlainan dan berubah, baik kebutuhannya, reaksinya, tindakannya yang semua bergantung pada lingkungan. Selanjutnya manusia itu bekerja dalam suatu sistem untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen pendidikan nasional merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumberdaya pendidikan. Sasaran pendidikan dapat diklasifikasikan pada beberapa hal : akuisisi pengetahuan ( sasaran kognitif), pengembangan keterampilan/ kemampuan (sasaran motorik), dan pengetahuan sikap (sasaran afektif)
a. |
Ontologi manajemen pendidikan |
|
Objek materi manajemen pendidikan ialah sisi manajemen yang mengatur seluruh kegiatan pendidikan. |
b. |
Epistemologi manajemen pendidikan |
|
Pendekatan fenimenalogis itu bersifat kualitatif, artinya melibatkan pribadi dan diri peneliti sebagai instrumen pengumpul data secara pasca positive. |
c. |
Dasar aksiologis manajemen pendidikan |
|
Nilai manajemen pendidikan tidak hanya bersifat intrinsic sebagai ilmu seperti seni untuk senini, melainkan juga nilai ekstrinsic dan ilmu untuk menelaah dasar-dasar kemungkinan bertindak dalam praktek melalui kontriol terhadap pengaruh yang negatif dan meningkatkan pengaruh yang fositif dalam pendidikan penyususnan program peningkatan mutu dengan mengaplikasikan 4 teknik : a) school review, b) banch marking, c) quality assurance, dan d) quality control. |
Beberapa “Mazhab” atau aliran teori manajemen yang tergolong di dalam 6 kelompok menurut seorang guru besar bernama Harold Koontz. Adalah sebagai berikut:
- Aliran Proses Manajemen
Aliran ini menganggap manajemen sebagai suatu proses yang membuat orang yang mengerjakan hal dengan cara kerja yang tersusun dan teratur. Aliran ini menganaliasa proses itu, menentukan rangka kerjanya sebagai suatu konsep dan mengidentifikasi prinsip-prinsip dalam proses itu. Aliran ini dipelopori oleh Fayol.
- Aliran Empiris
Aliran ini melihat manajemen sebagai ilmu pengalaman yang dilihat sebagai alat untuk diteruskan pada kaum pratiktisi. Misalnya aliran ini melihat manajemen sebagai studi dan analisa dari pada masalah-masalah khas.
- Aliran tingkah laku manusia (Human Behavior School)
Berdasar pada dalil bahwa karena manajing berarti “getting things done with and through people”, maka pelajaran manajemen harus berpusat pada hubungan antar orang. Aliran ini kadang-kadang disebut penelaahan “human relations”, hubungan antar manusia, “leadership approach”, penelaahan kepemimpinan atau “behavior science”.
- Aliran Sistem Sosial
Aliran ini erat berhubungan dengan aliran “Human Behavior”. Ia melihat manajemen sebagai suatu sistem sosial, yakni sebagai sistem inter-relasi kulturil. Kadang-kadang ia terbatas kepada organisasi-organisasi formil, dan organisasi adalah sinonim dengan perusahaan.
- Aliran Teori Keputusan (Decision Theory School)
Makin banyak sarjana dewasa ini menggunakkan teori ini. Pusat perhatian dari aliran teori keputusan adalah pengambilan keputusan, yakni memilih suatu jalan tindakan atau suatu gagasan dari berbagai alternatif yang mungkin terjadi.
- Aliran Matematis
Dengan aliran ini saya makdudkan ahli-ahli teori yang melihat manajemen sebagai suatu sistem matematika, lengkap dengan model dan prosesnya. Sebagai contoh antara lain orang-orang yang menganalisa operations research.
Jadi ada berbagai macam aliran mengenai teori manajemen. Masing-masing memiliki perhatian atau fokus-fokus berbeda serta alat-alat atau metode yang berbeda, tetapi pada hakekatnya semua aliran itu memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menyelesaikan permasalahan atau mencapai suatu konsensus (kesepakatan bersama) yang terkandung didalam tujuan bersama.
KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan perspektif filsafat menyatakan bahwa manajemen pendidikan merupakan bagian dari pengembangan ilmu yang berawal dari filsafat, manajemen pendidikan adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan sehingga output yang dihasilkan pendidikan pun dapat optimal sesuai dengan tujuan dari filsafat pendidikan itu sendiri.
Daftar Pustaka
Engkoswara dan Komariah., (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Firman. (2012). Filsafat dan Teori manajemen pendidikan. http://asepfirman17.wordpress.com/administrasi-pendidikan/filsafat-dan-teori-manajemen-pendidikan/ diunduh pada tanggal 23 Nopember 2013.
Mudyahardjo, R. (2004). Filsafat ilmu pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pidarta, M. (2000). Landasan kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tilaar, H.A.R. (2006). Standardisasi pendidikan nasional: Suatu tinjauan kritis. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim. (2013) Definisi Filsafat. http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Filsafat diunduh pada tanggal 23 Nopember 2013.
Tim. (2003). Salinan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
NILAI NILAI PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN
Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia” Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan ti
MANAJEMEN PKBM
Manajemen PKBM Perencanaan. Perencanaan sebagai bagian penting dalam proses manajemen merupakan suatu tahap yang harus dilewati sebelum melangkah ke tahap berikutnya, karena melalui p
LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA PKBM
Dibentuknya PKBM adalah sebagai pemicu dan bersifat sementara, masyarakat sendirilah yang selanjutnya memiliki wewenang untuk mengembangkannya, karena itulah pendekatan dalam program PK
MENINGKATKAN AKSES DAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI PLS
Pendidikan merupakan hak dasar setiap individu yang tidak hanya terbatas pada ruang kelas formal. Dalam konteks ini, program pendidikan luar sekolah (PLS) menjadi sangat penting, teruta
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Pendidikan sesungguhnya memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan Luar S
MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI ERA DIGITAL
PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia semakin mengandalkan teknologi informasi yang berkembang pesat, menghasilkan kemajuan dan efektivitas dalam proses belajar -mengajar (Pramesworo
TANTANGAN YANG DIHADAPI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Tantangan yang Dihadapi dalam Implementasi Pendidikan Luar Sekolah Berbasis Masyarakat Pendidikan luar sekolah berbasis
STRATEGI DAN EFEKTIVITAS MENINGKATKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Strategi untuk Meningkatkan Efektivitas Pendidikan Luar Sekolah Berbasis Masyarakat. Untuk meningkatkan efektivitas pendidika
FUNGSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Pendidikan luar sekolah sebagai komplemen adalah pendidikan yang materinya melengkapi apa yang diperoleh di bangu sekolah. Ada beberapa alasan sehingga materi pendidikan persekolahan ha
AZAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
ASAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengintegrasikan individu yang sedang mengalami pertumbuhan ke dalam kolektivitas masyarakat. Dalam kegiatan pendid